Rabu, 04 November 2009

Pak Tua ‘Sang penambal ban”, Dosen baruku

Huft! Hari ini tetap luar biasa walapun ada sedikit menjengkelkan juga, kenapa tidak, aku mesti dorong motor sejauh hamper satu kilometer. Ku yakin pembaca udah ngerti kenapa ne motor mesti didorong sejauh ini!kalo bukan bocor, habis bensin, atau mesin yang lagi ngambek, dan kali ini penyebabnya yang pertama aku sebutkan tadi. Setelah sekian banyak peluh keluar akhirnya nyampe juga di tambal ban pak tua. Aku bilang pak tua karna umurnya udah 50an taon.


Aku sudah tidak mikirin lagi rasa capek setelah liat ni pak tua. dengan bertelanjang dada, dan celana pendek , tangan dipenuhi oli, dia dengan ramah melayani para pasiennya , salah satunya motorku yang dari tadi aku dorong. heheh :P. Dengan gaya seorang tambal ban professional dia mulai melakukan tindakan medis ala tukang tambal ban. Ne bapak udah tua tapi masih semangat untuk bekerja, seingat aku, aku pernah tambal ban disini, kira 3 tahun yang lalu. Jadi bisa aku bayangkan keuletan sang pak tua mempertahankan usahanya.




Satu menit, sepuluh menit, tigapuluh menit Hup! Akhirnya selesai juga heheh :O. 10 ribu rupiah jadi milik sang bapak setelah selesai dengan sukses menambal motor kesayanganku. Makasih pak tua!

Waktu 30 menit bersama sang pak tua, sangat cukup kujadikan modal untuk belajar arti ketekunan. Walapupun aku mesti bolos untuk mata kuliah Business Management, tapi hari ini banyak pelajaran istimewa yang aku dapatkan.

Apa yang kita raih sekarang itu adalah hasil dari usaha-usaha kecil yang kita lakukan terus-menerus. Keberasilan bukan sesuatu yang turun begitu saja. Bila kita yakin pada tujuan dan jalan kita, maka kita harus memiiliki ketekunan untuk tetap berusaha.




Ketekunan adalah kemampuan kita untuk bertahan di tengah tekanan dan kesulitan. kita harus tetap mengambil langkah selanjutnya. Jangan hanya berhenti, maka kita tidak berada di sini sekarang. Setiap langka menaikan nilai diri kita. Apapun yang kita lakukan, jangan sampai kehilangan ketekunan kita. Karena ketekunan adalah daya tahan kita.



Pepatah mengatakan bawa ribuan kilometer langka dimulai dengan satu langka. Sebuah langkah besar sebenarnya terdiri dari banyak langkah kecil. Dan langkah pertama keberhasilan harus dimulai dari rumah kita sendiri. Rumah kita yang paling baik adalah hati kita. Itulah sebaik-baiknya tempat untuk memulai dan untuk kembali. Karena itu mulailah kemajuan dengan
memajukan hati, kemudian pikiran dan usaha – usaha kita. Ketekunan hadir bila apa yang dilakukan benar – benar dari hati. So, belajarlah tekun walaupun terkadang pekerjaan yang kita kerjakan tidak begitu begitu berarti bagi orang lain.





0 komentar:

Posting Komentar