Kamis, 12 November 2009

Mahasiswa oh Mahasiswa!

Kujejaki anak tangga ke atas kamarku. rasa ngantuk, lelah, laper menjadi satu. bagaimana tidak, setelah bergadang sampai pukul 4 dini hari, bangun pukul 7, dan disambung perkuliahan sampai pukul 5 sore menjadi alasan utama mengapa diriku ingin sekali beristirahat tanpa ada yang ganggu. segera ku sambar handuk di pojok kamarku dan air dingin pun membasahi tubuhku yang penat. pakaian sudah kupakai, tanpa pikir panjang akupun tertidur pulas.


Yah... itulah sepenggal kisahku sore ini,Kamis(12/11/2009) yang bila dipandang dari sisi kesehatannya dampaknya sangat buruk! tapi inilah aktivitas rutin aku dan hampir sebagian besar mahasiswa. tugas yang menumpuk, bahan presentasi yang belum selesai dikerjakan, dan segudang kegiatan kampus yang menantang membuat sebagian dari mahasiswa tidak menyadari kalau aku dan rekan mahasiswa lain sudah melupakan saat-saat berharga bersama sahabat, bersama orang tua, dan mungkin orang yang disayangi.




Itulah mahasiswa! tidak tenang sebelum mencoba, tidak menyerah saat gagal, tidak akan berhenti sebelum berhasil, dan tidak terlalu merasa puas setelah berhasil!


Selama hampir 3 tahun aku menuntut ilmu di Universitas Borneo. banyak hal unik dan sekaligus Aneh bagi saya bahkan jauh dari logika saya sebagai mantan pelajar SMAN1 Tarakan. ada mahasiswa yang begitu serius belajar dan begitu termotivasi untuk memenuhi semua tugas- tugas guru, ada pula yang terlihat santai santai saja. bahkan berusaha menghindari mata kuliah yang tidak disukai. alasannya? entah karena dosennya pelit nilai, atau terkesan killer. Ada mahasiswa yang berpenampilan rapi, layaknya seorang guru, tetapi adapula mahasiswa yang, terkesan gokil; memakai sendal jepit, kaos oblong, rambut panjang, dan celana bolong di bagian lutut.



Yang menurut aku layak masuk kategori paling aneh adalah ketika mendengar beberapa alasan dari senior kampus yang punya alasan menarik mengapa mereka senang berlama-lama menyandang status mahasiswa. salah satu abang yang sampai saat ini masih bangga dengan status mahasiswa dan sempat aku tanyai tepat 2 hari sebelum acara wisuda di kampus Borneo berkata begini "abang justru prihatin dengan mereka yang lulus duluan, mereka boleh dikatakan sudah sarjana, tetapi mereka lebih layak disebut sarjana prematur!" what??!


Berhari-hari aku memikirkan apa yang dimaksud dengan sarjana prematur julukan si abang. dan akhirnya setelah bertapa didepan salah satu buku di perpustakaan kota yang berjudul "Stress Management", barulah otak pintarku sadar ; sang abang ingin menjelaskan bahwa nilai akademik saja tidak cukup untuk menjadi bekal untuk masuk ke dunia kerja apalagi di jaman sekarang.


Kalian boleh punya pengertian yang bertolak belakang dengan pendapat si abang, atau bahkan tertawa dengan pendapatnya apalagi setelah melihat statusnya yang masih sebagai mahasiswa. tetapi perlu kalian sadari, hampir setiap hari ada guru yang menangis di depan siswanya, karena tidak mampu menghadapi ulah anak didiknya, bahkan ada yang mesti berkelahi dengan muridnya. Itu semua karen mereka tidak kuat mental.


Sudah seharusnya kita tidak terlalu cepat mengambil kesimpulan. terutama dalam melihat dan mengamati keadaan yang terkadang aneh menurut pemikiran kita. bukan hal hina bila kita mempelajari beratus-ratus kali apa yang tidak kita ketahui ketimbang kita acuh tak acuh dengan apa yang kita jumpai disekeliling kita. sekali lagi mahasiswa tetap harus terus berusaha dan memiliki mental seorang mahasiswa sejati;
"tidak tenang sebelum mencoba, tidak menyerah saat gagal, tidak akan berhenti sebelum berhasil, dan tidak terlalu puas ketika mencapai keberhasilan!"


Singkat padat dan Tidak di jamin sempurna , tapi Revaival berharap dapat berguna!

0 komentar:

Posting Komentar